Kamis, 11 Desember 2014


 Drama Bahasa Jawa
"Tobate Bocah Nakal"
Ing wedal wangsul saking sekolah, dina kalian lina ingkang wangsul nitih sepeda motor,bingung karanten sepeda motoripun mogok..  saklajengipun kiyambak’e
Nisa : “dodik, reneo...”
Dodik : “ nyapo nis..?”
nisa : “dik, aku jalok tolong yo, pedahku mogok, samean iso mbenakne opo gak..?”
Dodik : “ iso sakjane, tapi aku wegah ngewangi... aku ape maen game neng warnet.. lek pengen pedahmu iso mlaku meneh, yo benakno dewe..”
(dodit ngaleh, ninggalne anis lan nisa seng kebingungan)
(moro-moro amir teko)
Amir : “ ono opo lin..?”
Lina : “ iki lo, sepeda motor ku mogok, samean iso mbenakne opo gak?”
Amir : “oh, aku iso, sek yo tak benakne disek, samean ambek nisa lingguh disek neng ngisore uwet yo, ngko lek wes mari tak omongi..”
Lina: “ o,iyo..kesuwun yo..”
(akhire pedah’e lina iso murip maneh)
Amir : “ lin, nis..pedah’e wes iso murip meneh.. “
Nisa lan lina: “beh, kesuwun yo mir...”
Amir: “iyo podo-podo..”
Adegan 2
Ketika dodik sedang diperjalanan menuju ke warnet, tiba-tiba dia melihat seseorang yang tidak sengaja menjatuhkan beberapa barang bawaannya...
Dina : “ ya Allah, ceblok kabeh iki barang-barang ku, piye iki lek ngeringkesi meneh yo.. “
Dodik : “haha... kapok we.. salah’e wes ngerti awak’e sak biteng, gowoane sak mono akeh’e.. “
Dina : “ piye to mir, enek wong seng kesusahan wayah’e di tolong, malah diguyu... ati-ati lo mir, ngko lek samean kenek balesane, buru kapok samean.. “
Dodik : “halah ngomong opo lo..”
(dodik ngelanjutne perjalanan menyang warnet)
(fikri marani dina)
Fikri : “ono opo din..?”
Dina : “ iki lo fik, barang-barang ku ceblok kabeh.. “
Fikri : “ yo wes, kene tak ewangi.. “
Dina : “ kesuwun yo fik.. “





Adegan 3
pas apene nyebrang, dodik gak noleh kiwo tengen, sahinggo gak sengojo lina lan nisa nyerempet dodik..
(brak)
Dodit : “waduh biyung, sikilku loro... “
Fikri : “ ya Allah dodit... nyapo dit, kok koyok ngene.. “
Dodit : “ aku diserempet pedah fik.. “
nisa : “ ya ampun, sepurane yo dik, ngko tak obati yo... “
Dina seng weroh rame-rame lansung moro..
Dina : “ enek opo iki, kok rame-rame.. ?”
Nisa : “iki lo, dodit mau nyebrang gak noleh-noleh disek, dadi yo gak sengojo keserempet pedah.. “
Dina : “dodit..? oalah, mangkane mau kan wes tak omongi, lek enek wong susah ki ditolong ojo malah diguyu, lha lek ngene kan wes kapok to.. ?”
lina : “ iyo, mau pas sepeda ne nisa mogok, gak gelem ngewangi malah ngelokne.. “
Fikri : “yo wes lah rek, sepuranen dodit, mesakne saiki arek’e sek koyok ngene.. “
Dodit : “ iyo rek, aku jalok sepuro yo, aku ngaku lek aku nakal, ... tapi sok lek aku wes sehat, aku janji bakalan tobat gak nakal meneh.. “
Dina : “iyo tak sepurani samean..”
Lina lan nisa : “ yo, samean yo wes tak sepurani.. “
Sakwise kui dodit dadi arek seng rajin, sopan lan seneng ngewangi wong seng susah

Kamis, 27 November 2014

Resensi Novel Frans Dan Sang Balerina

Judul Buku             : Frans dan Sang Balerina
Pengarang              : Kanti W. Janis
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman    : 312 halaman
Tebal                       : 20 cm
ISBN                       : 978 – 979 – 22 – 5967 – 4


                                                          -----*****-----
    Di usia menjelang 18 tahun, Liana, murid La Grande Ballet School (LGBS), masih bimbang apakah akan menjadi balerina profesional atau tidak. Selama ini semua yang dilakukannya hanya karena mengikuti Erika, sahabatnya sejak kecil. Masuk LGBS pun karena ikut-ikutan Erika.

Sebenarnya Liana ingin sekali menjadi balerina, tapi dia selalu dipermalukan oleh Miss Anna, pelatih baletnya. Di saat putus asa ingin meninggalkan dunia balet, secara tak sengaja Liana malah bertemu dengan penari balet pria bernama Frans.

Pertemanan Liana dengan Frans membuat Liana kembali bersemangat untuk menjadi balerina, bahkan dalam diri Liana mulai tumbuh benih cinta kepada Frans. Namun, Liana menyadari ada sesuatu yang ganjil. Frans selalu muncul dan menghilang tiba-tiba.

                                                             -----*****-----
    Novel tersebut ditulis oleh Kanti W. Janis. Selain hobi menulis, Kanti W. Janis senang menyanyi, melukis, serta bermain piano. Ia dilahirkan 27 tahun yang lalu pada tanggal 17 Januari.
    Kanti menyelesaikan pendidikan strata duanya dalam bidang Hukum Internasional dan Hukum Organisasi Internasional di Belanda dua 4 tahun yang lalu. Namun demikian, Kanti memilih menjadi penulis novel untuk menghibur dan memberikan informasi pada pembaca.
    Saraswati (Akoer, 2007) adalah novel perdananya, dan masuk ke short list Khatulisiwa Award untuk kategori Penulis Muda Berbakat.  Frans dan Sang Balerina adalah novel kedua-nya, namun ide ceritanya telah ada jauh sebelum Saraswati  dituliskan.

                                                           -----*****-----               
   
    Buku yang ditulis oleh Kanti W. Janis ini berisi karangan imajinatif dari penulis. Tema dari novel ini adalah pengungkapan sebuah kebenaran, alur novelnya gabungan, dan sudut pandang tokoh utama pelaku utama.
   
                                                              -----*****-----

    Ada beberapa kesamaan antara novel "Frans Dan Sang Balerina" dan "Une Amour". Antara lain :
1.  Sampul yang menarik dari kedua novel yang mampu menambah daya tarik pembaca.
2.  Cerita yang disuguhkan oleh penulis sama-sama menarik.

    Adapun keunggulan novel "Frans Dan Sang Balerina" dari novel "Une Amour", antara lain :
1.  Dinovel "Frans Dan Sang Balerina", ada satu tokoh yang menjadi daya tarik tersendiri oleh pembaca, yakni Frans, dinovel ini Frans digambarkan sebagai bayangan dari seorang penari balet yang terkenal dimasa dahulu. Alasan Frans yang muncul sebagai bayangan adalah untuk menguntas kasus percobaan pembunuhan yang dialaminya dahulu kala.
2.  Pemilihan bahasa yang ringan, sehingga mudah dipahami oleh pembaca yang sebagian besar adalah remaja.
   
    Kekurangan novel "Frans dan Sang Balerina" dibanding dengan novel "Une Amour", antara lain :
1.  Kualitas kertas yang diguankan novel "Fans Dan Sang Balerina" masih kalah bagus dengan    kertas yang digunakan oleh novel "Une Amour".
2.  Tema yang digunakan dinovel "Fans Dan Sang Balerina" tidak mengikuti tren yang sedang marak ditahun peluncurannya. Sedangkan novel "Une Amour" menggunakan cerita dan tokoh yang sedang digandrungi oleh remaja, yakni cerita percintaan remaja ala Korea yang diperankan oleh salah satu anggota boyband yang sedang naik daun yaitu Super Junior.

    Buku ini diakhiri dengan terpcahkannya kasus percobaan pembunuhan yang terjadi pada Frans. Dan setelah itu Liana memutuskan untuk hidup bersama selamanya bersama Frans.

    Sebenarnya novel "Fans Dan Sang Balerina" sangat bagus dan menarik, tapi memang ada beberapa bagian yang harus dikoreksi lagi, seperti yang telah dijabarkan diatas.
   

    Amanat yang dapat kita ambil dari novel "Frans Dan Sang Balerina" , antara lain :
1.  Jangan pernah menyerah untuk meraih cita-cita walaupun banyak halangan yang menghadang, seperti perjuangan Liana untuk menjadi seorang balerina, walaupun banyak mendapat halangan dari Erika, dia tetap semangat dan tidak menyerah.
2.  Jangan berfikir bahwa pacaran hanya menghasilkan hal negatif, namun pacaran juga bisa menghasilkan hal yang positif, seperti Liana, semenjak dia menjalin hubungan dengan Frans, Liana semakin semangat untuk mewujudkan mimpinya berkat bantuan dari kekasihnya, yaitu Frans.
3.  Jika kita memang benar-benar mencintai pasangan kita, maka cintailah juga kekurangannya.

                                                         -----*****-----

   
    Dari awal novel ini menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik dan membuat penasaran pembaca, dengan demikian pembaca tidak mudah bosan, dan akhir dari cerita pun sangat bagus dengan bahagianya Frans dan Liana.

   


                                              SEMOGA BERMANFAAT :)


Senin, 29 September 2014

Burai Malam


Saat cahaya itu memeluk gunung

Daun daun jatuh bergemerisik

Meninggalkan setaut suara malam

Dingin datang, mencengkramku dalam gelap

Hangatnya senja telah pudar lagi

Dan gelap itu makin menghitam



Bingkai


Kupandang rupamu

Terpancar jelas terkilat

Sayatan walnut yang menggores jari-jariku

Warnamu mendambai hingga pudar

Dan saat kutelisik, jariku ikut bertaut

Kemanakah kenangan itu?



Kawan Siangku


Saat ini kita, ada kita

Namun saat waktu berlalu, akankah tetap begitu ?

Akankah kuingat semua ?

Dan akankah potongan kertas itu bercerita banyak ?

Tak tahu berapa banyak goresan yang tersimpan

Tak peduli banyaknya jerit dan tangis

Saat waktu telah kembali, apakan ingatan itu kembali lagi ?





Tanahku

Semburat langit biru membuka pendanganku

Hamparan pohon hijau tertanam, bagai barisan lumut

Sungai itu kini mengalir cepat, melewati celah bebatuan

Di jauh sana, domba-dombaku digembala

Rumput itu tetap hijau, seperti dulu

Menghangatkan dinginnya tanah subur Ibu Pertiwi





KARYA :
M. AMRI FIRDAUS

Template by:

Free Blog Templates