Kamis, 27 November 2014

Resensi Novel Frans Dan Sang Balerina

Judul Buku             : Frans dan Sang Balerina
Pengarang              : Kanti W. Janis
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman    : 312 halaman
Tebal                       : 20 cm
ISBN                       : 978 – 979 – 22 – 5967 – 4


                                                          -----*****-----
    Di usia menjelang 18 tahun, Liana, murid La Grande Ballet School (LGBS), masih bimbang apakah akan menjadi balerina profesional atau tidak. Selama ini semua yang dilakukannya hanya karena mengikuti Erika, sahabatnya sejak kecil. Masuk LGBS pun karena ikut-ikutan Erika.

Sebenarnya Liana ingin sekali menjadi balerina, tapi dia selalu dipermalukan oleh Miss Anna, pelatih baletnya. Di saat putus asa ingin meninggalkan dunia balet, secara tak sengaja Liana malah bertemu dengan penari balet pria bernama Frans.

Pertemanan Liana dengan Frans membuat Liana kembali bersemangat untuk menjadi balerina, bahkan dalam diri Liana mulai tumbuh benih cinta kepada Frans. Namun, Liana menyadari ada sesuatu yang ganjil. Frans selalu muncul dan menghilang tiba-tiba.

                                                             -----*****-----
    Novel tersebut ditulis oleh Kanti W. Janis. Selain hobi menulis, Kanti W. Janis senang menyanyi, melukis, serta bermain piano. Ia dilahirkan 27 tahun yang lalu pada tanggal 17 Januari.
    Kanti menyelesaikan pendidikan strata duanya dalam bidang Hukum Internasional dan Hukum Organisasi Internasional di Belanda dua 4 tahun yang lalu. Namun demikian, Kanti memilih menjadi penulis novel untuk menghibur dan memberikan informasi pada pembaca.
    Saraswati (Akoer, 2007) adalah novel perdananya, dan masuk ke short list Khatulisiwa Award untuk kategori Penulis Muda Berbakat.  Frans dan Sang Balerina adalah novel kedua-nya, namun ide ceritanya telah ada jauh sebelum Saraswati  dituliskan.

                                                           -----*****-----               
   
    Buku yang ditulis oleh Kanti W. Janis ini berisi karangan imajinatif dari penulis. Tema dari novel ini adalah pengungkapan sebuah kebenaran, alur novelnya gabungan, dan sudut pandang tokoh utama pelaku utama.
   
                                                              -----*****-----

    Ada beberapa kesamaan antara novel "Frans Dan Sang Balerina" dan "Une Amour". Antara lain :
1.  Sampul yang menarik dari kedua novel yang mampu menambah daya tarik pembaca.
2.  Cerita yang disuguhkan oleh penulis sama-sama menarik.

    Adapun keunggulan novel "Frans Dan Sang Balerina" dari novel "Une Amour", antara lain :
1.  Dinovel "Frans Dan Sang Balerina", ada satu tokoh yang menjadi daya tarik tersendiri oleh pembaca, yakni Frans, dinovel ini Frans digambarkan sebagai bayangan dari seorang penari balet yang terkenal dimasa dahulu. Alasan Frans yang muncul sebagai bayangan adalah untuk menguntas kasus percobaan pembunuhan yang dialaminya dahulu kala.
2.  Pemilihan bahasa yang ringan, sehingga mudah dipahami oleh pembaca yang sebagian besar adalah remaja.
   
    Kekurangan novel "Frans dan Sang Balerina" dibanding dengan novel "Une Amour", antara lain :
1.  Kualitas kertas yang diguankan novel "Fans Dan Sang Balerina" masih kalah bagus dengan    kertas yang digunakan oleh novel "Une Amour".
2.  Tema yang digunakan dinovel "Fans Dan Sang Balerina" tidak mengikuti tren yang sedang marak ditahun peluncurannya. Sedangkan novel "Une Amour" menggunakan cerita dan tokoh yang sedang digandrungi oleh remaja, yakni cerita percintaan remaja ala Korea yang diperankan oleh salah satu anggota boyband yang sedang naik daun yaitu Super Junior.

    Buku ini diakhiri dengan terpcahkannya kasus percobaan pembunuhan yang terjadi pada Frans. Dan setelah itu Liana memutuskan untuk hidup bersama selamanya bersama Frans.

    Sebenarnya novel "Fans Dan Sang Balerina" sangat bagus dan menarik, tapi memang ada beberapa bagian yang harus dikoreksi lagi, seperti yang telah dijabarkan diatas.
   

    Amanat yang dapat kita ambil dari novel "Frans Dan Sang Balerina" , antara lain :
1.  Jangan pernah menyerah untuk meraih cita-cita walaupun banyak halangan yang menghadang, seperti perjuangan Liana untuk menjadi seorang balerina, walaupun banyak mendapat halangan dari Erika, dia tetap semangat dan tidak menyerah.
2.  Jangan berfikir bahwa pacaran hanya menghasilkan hal negatif, namun pacaran juga bisa menghasilkan hal yang positif, seperti Liana, semenjak dia menjalin hubungan dengan Frans, Liana semakin semangat untuk mewujudkan mimpinya berkat bantuan dari kekasihnya, yaitu Frans.
3.  Jika kita memang benar-benar mencintai pasangan kita, maka cintailah juga kekurangannya.

                                                         -----*****-----

   
    Dari awal novel ini menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik dan membuat penasaran pembaca, dengan demikian pembaca tidak mudah bosan, dan akhir dari cerita pun sangat bagus dengan bahagianya Frans dan Liana.

   


                                              SEMOGA BERMANFAAT :)


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates